Memulihkan Asa Pariwisata: Jurus Jitu Pemerintah Pasca-Pandemi
Sektor pariwisata adalah salah satu yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19, mengakibatkan lumpuhnya pergerakan wisatawan dan kerugian ekonomi yang masif. Namun, dengan meredanya krisis, pemerintah mengambil peran sentral dalam memulihkan dan menghidupkan kembali sektor vital ini. Berbagai kebijakan strategis telah dirumuskan untuk menarik kembali wisatawan dan menggerakkan roda ekonomi.
Salah satu pilar utama adalah penegakan protokol kesehatan dan keamanan (CHSE). Sertifikasi CHSE diterapkan untuk memastikan destinasi dan fasilitas pariwisata aman, sehingga mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk bepergian. Selain itu, insentif fiskal dan bantuan keuangan diberikan kepada pelaku usaha pariwisata, mulai dari relaksasi pajak, subsidi, hingga dukungan permodalan, demi membantu mereka bertahan dan berinovasi.
Strategi pemasaran dan promosi adaptif juga digencarkan, memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk menampilkan keindahan serta kesiapan destinasi. Peningkatan infrastruktur digital di destinasi wisata menjadi prioritas untuk menunjang pengalaman wisatawan modern. Tak kalah penting adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata melalui pelatihan dan sertifikasi agar pelayanan tetap prima.
Terakhir, kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, serta masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang kuat dan berkelanjutan. Melalui serangkaian kebijakan komprehensif ini, pemerintah tidak hanya berupaya memulihkan, tetapi juga mentransformasi sektor pariwisata agar lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan di masa depan. Asa pariwisata Indonesia untuk kembali berjaya kini semakin nyata.