Perut Mobil: Mengapa SUV ‘Lapar’ dan LCGC ‘Hemat Perut’?
Bayangkan BBM (Bahan Bakar Minyak) adalah makanan bagi mobil. Sama seperti manusia, kebutuhan "makan" mobil sangat bergantung pada "fisik" dan "aktivitas" mereka. Inilah analogi LCGC (Low Cost Green Car) dan SUV (Sport Utility Vehicle) dalam hal konsumsi BBM.
LCGC: Si Hemat dengan Porsi Cukup
LCGC diibaratkan seperti orang dengan postur ramping dan aktivitas harian standar, misalnya pekerja kantoran. Mereka tidak membutuhkan kalori berlebihan. Dengan mesin kecil (biasanya di bawah 1.5L) dan bobot ringan, LCGC dirancang untuk efisiensi maksimal di perkotaan. Mereka hanya "makan" BBM secukupnya untuk bergerak, layaknya porsi makan standar yang cukup untuk energi sehari-hari tanpa berlebihan.
SUV: Si Tangguh yang Butuh Banyak Energi
Sebaliknya, SUV bagaikan atlet atau pekerja berat yang butuh asupan kalori lebih banyak. Dengan mesin yang lebih besar (sering di atas 2.0L), bobot lebih berat, dan kapasitas angkut lebih besar, SUV dirancang untuk performa, medan beragam, atau membawa banyak penumpang/barang. Untuk menghasilkan tenaga dan menopang beban tersebut, mesinnya secara alami "lapar" dan membutuhkan "makanan" BBM dalam porsi yang lebih besar dan sering.
Intinya: Kebutuhan, Bukan Boros
Jadi, bukan berarti SUV itu "boros" dan LCGC itu "irit" secara mutlak. Keduanya hanya mengonsumsi BBM sesuai dengan kebutuhan dan desain fungsionalnya. Seperti manusia, seseorang yang beraktivitas berat tentu butuh asupan kalori lebih banyak daripada yang santai.
Pilihlah "porsi makanan" mobil Anda sesuai dengan "aktivitas" dan "postur" yang dibutuhkan. Kebutuhan BBM adalah cerminan dari kapasitas dan tujuan mobil itu sendiri.