Evaluasi Kebijakan Kartu Prakerja dalam Mengurangi Pengangguran

Kartu Prakerja: Menakar Dampak, Mengurangi Pengangguran?

Program Kartu Prakerja diluncurkan sebagai inisiatif strategis pemerintah untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja dan memberikan insentif finansial, khususnya dalam upaya menekan angka pengangguran yang sempat melonjak akibat pandemi. Namun, sejauh mana efektivitasnya dalam mencapai tujuan mulia tersebut?

Dari sisi positif, Kartu Prakerja telah berhasil memberikan akses pelatihan kepada jutaan individu, termasuk mereka yang baru lulus, terdampak PHK, atau ingin beralih profesi. Program ini menjembatani kesenjangan aksesibilitas pendidikan dan pelatihan, serta memberikan dukungan finansial yang meringankan beban selama masa transisi mencari pekerjaan. Banyak peserta melaporkan peningkatan keterampilan digital dan soft skill yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.

Meski demikian, evaluasi terhadap dampak jangka panjangnya dalam mengurangi pengangguran masih menyisakan sejumlah pertanyaan. Salah satu sorotan utama adalah relevansi materi pelatihan dengan kebutuhan spesifik industri. Tidak semua pelatihan dianggap langsung berkorelasi dengan peningkatan daya serap tenaga kerja atau menciptakan wirausaha baru yang berkelanjutan. Tantangan lain meliputi kesenjangan digital di daerah terpencil, kualitas beberapa platform pelatihan, serta metodologi pengukuran dampak langsung terhadap penurunan angka pengangguran secara signifikan. Pengukuran keberhasilan lebih sering dilihat dari partisipasi dan penyelesaian pelatihan, bukan murni dari penyerapan ke dunia kerja.

Secara keseluruhan, Kartu Prakerja adalah program ambisius dengan potensi besar yang telah memberikan manfaat nyata bagi banyak individu. Namun, untuk mencapai efektivitas maksimal dalam menekan angka pengangguran, program ini memerlukan evaluasi berkelanjutan, penyesuaian kurikulum agar lebih relevan dengan pasar kerja, penguatan sistem monitoring pasca-pelatihan, dan kolaborasi lebih erat dengan sektor industri. Dengan demikian, Kartu Prakerja dapat benar-benar menjadi jembatan yang kokoh menuju angkatan kerja yang lebih kompeten dan pasar kerja yang lebih inklusif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *